Arang aktif bekerja dengan cara mengikat (adsorb, bukan absorb) berbagai bahan-bahan beracun, berbagai jenis obat, berbagai bahan-bahan kimia, kuman-kuman dan virus, walaupun tidak semua bahan kimia.Pengikatan (adsorption) ini adalah suatu proses di mana atom-atomdan molekul-molekul berpindah dari fase mengumpul (seperti padat, cair, atau gas) ke permukaan padat atau cair dari arang aktif. Dengan kata lain, zat-zat beracun itu melekat ke permukaan arang aktif dan tidak akan dilepaskan. Oleh karena arang aktif tidak “dicerna,” maka arang aktif itu tidak diserap ke dalam peredaran darah dan akan tetap tinggal dalam saluran pencernaan sampai ia dikeluarkan bersama buang air besar.
Mekanisme kerja pengikatan ini (adsorption) harus dibedakan dari penyerapan (absorption). Penyerapan (absorption) terjadi bilamana suatu zat masuk ke dalam atau melalui suatu jaringan, seperti air masuk ke dalam spons atau ke kain lap.
Sekali suatu zat atau obat telah diserap dari saluran pencernaan, maka arang aktif tidak bisa lagi mengambilnya kembali dengan cepat. Hanya yang masih ada tinggal dalam saluran pencernaan itu (dalam lambung atau dalam usus) yang akan diikat dengan cepat. Obat atau racun yang sudah terserap ke dalam darah dapat dibersihkan oleh arang aktif melalui microvillus dialysis di usus halus. Tetapi, arang baktif yang ditaruh pada permukaan kulit (dalam bentuk pasta atau kompres, atau bubuk arang yang ditaburkan pada luka atau bisul) akan menarik zat-zat beracun itu melalui pori-pori kulit atau secara langsung.
Semakin halus bubuk arang aktif, maka semakin luas permukaannya. Permukaan yang luas inilah yang aktif mengikat zat-zat beracun. Itulah sebabnya semakin halus bubuk arang aktif, maka akan semakin luas permukaannya dan akan semakin besar kemampuannya untuk mengikat zat-zat beracun.
Komentar
Posting Komentar