Langsung ke konten utama

Kanker Payudara


     Pola makan yang tinggi lemak dapat meningkatkan kadar hormon estrogen di dalam darah. Di dalam tubuh lemak memiliki pengaruh kuat dalam menentukan aktivitas hormon. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa estrogen adalah bahan bakar bagi tumor untuk berkembang. Hormon estrogen sebenarnya merupakan hormon penting bagi wanita dan juga pria, tetapi semakin tinggi jumlah hormon estrogen di dalam tubuh dapat menyebabkan makin tiinggi faktor pemicu dibalik munculnya kanker payudara. Setiap orang yang  mengkonsumsi makanan berlemak, kada hormon estrogen akan meningkat sehingga meningkatkan produksi zat penyebab kanker, yakni radikal bebas. Riset menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi produk olahan dari daging binatang memiliki resiko terkena kanker payudara tiga kali lebih tingi dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi daging. Kanker payudara berada pada peringkat kedua dari seluruh jenis kanker di Indonesia setelah kaner rahim. Umur penderita kanker payudara adalah berkisar 20-89 tahun dan rata-rata ditemukan pada usia 40-49 tahun.

     Suatu penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun oleh Brigham and Women Hospital (BWH). Di mana hubungan antara makanan lemak dengan kanker payudara, setelah meneliti mereka menemukan bahwa lemak hewanilah yang menjadi penyebabnya dan bukan lemak nabati. Menurut Eunyoung, Cho, Scd, penelitian dari Brigham and Women Hospital mengatakan, "secara keseluruhan, kami mengamati bahwa risiko kanker payudara lebih tinggi dikalangan wanita yang mengkonsumsi makanan kaya lemak hewani seperti daging merah, keju, es krim dan mentega, pada usia 20-40 tahun." Sedangkan kanker rahim adalah pembunuh nomor satu di Indonesia maupun negara-negara berkembang lainnya. Kanker juga ditemukan pada ribuan wanita di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arang Aktif Si Penyerap Racun

Sering kali kita tidak memperhatikan apakah makanan yang kita konsumsi setiap hari sudah cukup aman dari kuman dan jamur sehingga gejala keracunan seperti pusing, mual, diare, dan kram perut tidak dapat dihindari. Ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengatasi dan mengurangi keluhan yang diderita akibat keracunan, salah satunya adalah arang aktif atau norit. Norit  terbuat dari arang yang telah diaktifkan, tetapi bukan arang yang biasa digunakan untuk membakar sate. Pembuatan norit melalui suatu proses dengan bahan baku berupa kayu, batu bara, kulit kacang, atau serbuk gergaji yang diolah dengan cara kimia, yaitu dengan mencampurnya dengan asam, atau dengan cara mengukusnya menggunakan uap atau gas pada temperatur tinggi. Jika arang aktif diperiksa dibawah  Scanning Electron Microscopy , akan terlihat pori-pori dalam jumlah yang sangat besar. Dengan gaya Van der Walls yang dimilikinya, pori-pori tersebut mampu menangkap berbagai macam bahan, termasuk bahan beracun. Ole...

Bila Keracunan

Misalnya ada anak kecil yang menelan sesuatu yang beracun, seringkali kita akan menggunakan sirup ipecac atau berusaha membuat anak tersebut memuntahkan apapun yang dia telan terakhir. Hal ini ternyata tidak selalu berhasil, karena tidak selalu semua racun yang ada dapat dibuang dari tubuh. bahkan 40-50% racun yang tertelan masih terserap tubuh. Cara memuntahkan ini juga ternyata hanya menyebabkan dehidrasi, sehingga dokter susah untuk memberikan pertolongan selanjutnya. Apalagi, jika racun yang tertelan sifatnya kaustik, misalnya: soda api, malah akan membakar kerongkongan dua kali, ketika tertelan dan memuntahkan Lalu Bagaimana? Cara yang terbaik adalah menggunakan arang aktif. Ketika ditelan, obat ini akan membantu menyerap bahan yang tertelan tadi dan akan membantu segera mengeluarkan dari tubuh. Pertolongan ini harus dilakukan secepatnya. coba cari dan gunakan Arang Aktif dalam bentuk bubuk, dan bukan dalam kapsul. Karena dalam bentuk kapsul diperlukan sekitar 50 butir untuk menda...

Apakah Meminum Arang Aktif Mempengaruhi Nilai Gizi Makanan Kita?

      Secara kategoris kita tidak bisa mengatakan bahwa arang aktif tidak mengurangi kada r penyerapan gizi. Tetapi, baik observasi pasien di rumah sakit - rumah sakit maupun berbagai studi pada hewan menunjukkan bahwa arang aktif tidak menunjukkan ancaman pada asupan gizi. Sementara ilmu pengetahuan masih harus membuktikan ini secara konklusif atau meyakinkan, kelihatannya adalah lebih bijaksana mengatakan bahwa jika pun ada pengikatan zat-zat gizi, adalah kurang berarti dibandingkan dengan kesehatan seseorang yang harus dipulihkan. Sebagai contoh, arang aktif telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai penghilang bau (deodorant) pada pasien yang menjalani pembedahan ileostomies dan colostomies. Kenyataan bahwa mereka meminum arang aktif secara rutin tiga kali sehari selama bertahun- tahun, tetapi tidak menunjukkan adanya pengaruh pada gizi individu-individu itu yang seharusnya berisiko kekurangan gizi. ( Patient Care , hlm. 152, 30 Oktober 1977). Pada salah satu penel...